Selasa, 09 April 2013
Remaja dan Aspek Psikososial
Remaja dan Aspek
Psikososial
Banyak yang bilang masa remaja adalah masa
yang paling indah (duh… seperti di dalam lagi ya) karena di masa remaja banyak
perubahan yang kita alami, mulai dari perubahan fisik sampai psikologi. Dan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk masyarakat.
Segala macam aspek
hubungan sosial dengan kawan, orangtua, ataupun guru
bisa disebut dengan aspek
psikososial.
Masa remaja yang
kita alami ini merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia, mau
atau tidak mau pasti kita mengalaminya. Pada masa ini, berlangsung
proses-proses perubahan secara biologis juga perubahan psikologis yang
dipengaruhi berbagai faktor, termasuk oleh masyarakat, teman sebaya, dan juga
media massa. Kita yang berada di masa remaja ini juga belajar meninggalkan
sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan pada saat yang bersamaan kita
mempelajari perubahan pola perilaku dan sikap baru orang dewasa. Selain itu,
kita yang remaja ini juga dihadapkan pada tuntutan yang terkadang bertentangan,
baik dari orangtua, guru, teman sebaya, maupun masyarakat di sekitar. Kita
bisa-bisa menjadi bingung karena masing-masing memberikan tuntutan yang
berbeda-beda tergantung pada nilai, norma, atau standar yang digunakan.
Intinya aspek
psikososial bisa didefinisikan sebagai aspek yang ada hubungannya dengan
kejiwaan kita dan sosial. Kejiwaan tentu saja berasal dari dalam diri kita, sedangkan
aspek sosial berasal dari luar (eksternal). Kedua aspek ini sangat berpengaruh
kala masa pertumbuhan kita.
Kadang yang lebih
berpengaruh justru bukan aspek kejiwaan, melainkan aspek eksternal. Misalnya,
media massa membangun imej remaja putri yang oke adalah yang berkulit putih,
bertubuh langsing, dan berpayudara besar. Demi mengejar body image seperti itu,
banyak yang termakan dan berusaha menjadi imej seperti yang dikatakan di media
massa.
Sudah saatnya
perubahan diri terjadi bukan dari luar, melainkan dari dalam diri kita sendiri
karena seharusnya aspek psikososial berlangsung secara seimbang. Pengaruh dari
luar harusnya mampu mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik. Dengan
kondisi ini, diharapkan interaksi aspek psikologi dan sosial dapat menjadi
positif, yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada pembentukan identitas
diri kita. ……….( Selamat Mencoba )………
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar